Sabtu, 28 Februari 2009

Kurang Darah Beda dengan Tekanan Darah Rendah

Tekanan Darah Rendah (taruhlah misalnya dia memiliki tensi 90/60 mmHg) maka itu artinya dia kurang darah. Sesungguhnya istilah ‘kurang darah‘ sangat berbeda dengan istilah ‘tekanan darah rendah‘. Kurang darah adalah istilah awam untuk menyebutkan keadaan anemia yaitu kadar hemoglobin (hb) darah yang rendah atau kurang dari normal. Hemoglobin tersebut terdapat pada sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi untuk membawa oksigen keseluruh organ tubuh. Oleh karena itu apabila seseorang kurang darah (anemia) maka akan mengeluh lemah (fatique) karena oksigen yang ke jaringan dan organ tubuh berkurang. Secara sederhana mungkin bisa dibedakan kalau ‘tekanan darah rendah’, tekanan darah dalam pembuluh darah yang berkurang sedangkan ‘darah rendah’, zat dalam darah itu sendiri yang berkurang.

Untuk diketahui, ada beberapa hal penting yang terkait dengan anemia atau kurang darah ini yaitu:
1. beberapa bentuk anemia ada yang herediter (turunan) dan ditemukan sejak bayi,
2. terutama wanita pada usia subur sering mengalami anemia yang terkait dengan defisiensi zat besi dengan meningkatnya kehilangan darah pada saat haid (menstruasi) juga pada wanita dengan meningkatnya kebutuhan akan zat besi pada masa kehamilan (gravid),
3. pada orang dewasa juga memiliki resiko tinggi untuk terkena anemia bisa oleh karena makanan (diet) yang kurang ataupun karena keadaan medis tertentu seperti penderita kanker yang mendapatkan kemoterapi, hipotiroidisme, penyakit ginjal tahap lanjut, lupus, rheumatik artritis dll.

Terdapat lebih dari 400 jenis anemia yang dibedakan dalam 3 kelompok besar yaitu:
1. Anemia yang disebabkan oleh perdarahan. Perdarahannya biasanya berlangsung lambat dalam jangka waktu yang lama dan sering tak terdeteksi. Ditemukan misalnya pada hemorrhoid, ulser saluran cerna, kanker, obat-obatan (misalnya aspirin), menstruasi dll.
2. Anemia yang disebabkan oleh menurunnya atau gagalnya pembentukan atau produksi sel darah merah. Ini termasuk seperti anemia defisiensi besi, anemia sicle cell, defisinesi vitamin (B12), kelainan sumsum tulang dan stem sel (anemia aplastik, thallasemia),
3. anemia yang disebabkan oleh penghancuran (yang tidak normal) sel darah merah. seperti: hemolytic disease of the newborn, toksin (racun) akibat penyakit hati atau ginjal, infeksi, obat-obatan, bisa ular atau laba-laba, gangguan pembekuan, dll.

Terus, bagaimana kita mengetahui seseorang terkena anemia?
Tanda dan keluhan yang seringkali kita temukan pada penderita dari berbagai jenis anemia di atas adalah:

1. mudah lelah dan hilangnya energi,
2. detak jantung yang cepat tidak seperti biasanya yang terutama muncul pada saat exercise (latihan),
3. napas pendek dan sakit kepala terutama pada saat latihan,
4. sulit untuk berkonsentrasi,
5. pusing,
6. kulit pucat, seperti gambar di samping dimana tangan sebelah kiri kelihatan lebih pucat dibandingkan tangan sebelah kanan yang menandakan tangan yang pucat tersebut menderita kurang darah atau anemia,
7. kram pada kaki dan
8. sulit tidur (insomnia).
Untuk memastikan keadaan anemia dokter akan meminta pemeriksaan laboratorium dan terapi yang diberikan akan sangat dipengaruhi oleh penyebab keadaan anemia pasien.

Pengikut