Sabtu, 05 Desember 2009

Presentasi Makalah

Pemutihan Terumbu Karang (Coral Reef Bleaching) sebagai Salah Satu Dampak Terjadinya Pemanasan Global (Global Warming) yang terjadi pada
Perairan Laut Indonesia

Sariawan atau stomatitis aphtosa[1] adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.

Sariawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria.[2]


Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya sariawan. Misalnya, luka tergigit, mengkonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.

Sariawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut.[3]

Stomatitis Aphtous/Ulcer BUKAN KARENA KURANGNYA Vitamin C, malahan sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru), dsb.

Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah Scurvy atau kegagalan proses sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura) dsb.

Kamis, 30 Juli 2009

Global Warming effect


Dari karya tulis yang berjudul Pemutihan Karang (Coral Bleaching) sebagai salah satu dampak terjadinya Pemanasan Global (Global Warming yang terjadi pada Perairan Laut Indonesia).

Pengikut